Selasa, 25 November 2025

🚀 Melek Digital, Panen Cuan! Panduan APHP Ciptakan Konten Multimedia Keren

 


🚀 Melek Digital, Panen Cuan! Panduan APHP Ciptakan Konten Multimedia Keren

Halo, sobat chilldra3004.blogspot.com! Apa kabar?

Di era serba digital ini, hasil pertanian yang melimpah dan olahan yang enak nggak cukup cuma dipamerin di pasar desa. Kita butuh "jalan tol" baru agar produk kita dikenal seluruh Indonesia, bahkan dunia. Jalan tol itu namanya Literasi Digital!

Khusus buat kamu yang berkutat di bidang Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP), yuk kita bedah tuntas gimana caranya mengubah hasil olahanmu jadi konten multimedia yang cetar membahana!


💡 Apa Itu Literasi Digital (Biar Nggak Salah Kaprah)?

Bayangkan Literasi Digital itu seperti kemampuan mengemudi di jalan raya digital.

  • Dulu (Literasi Biasa): Kita cuma perlu bisa baca, tulis, dan hitung.

  • Sekarang (Literasi Digital): Kita harus bisa mengakses, memahami, membuat, dan menyebarkan informasi digital dengan bijak dan aman.

Intinya, literasi digital adalah kunci agar kita nggak cuma jadi penonton, tapi juga produsen konten yang keren dan bermanfaat, apalagi di sektor APHP!


🛠️ Senjata Digital Anak APHP: Produksi Konten Multimedia

Produk APHP, seperti keripik buah, manisan, atau frozen food, paling menarik kalau disajikan dalam bentuk multimedia. Nggak cuma foto, tapi juga video, website, atau infografis interaktif!

1. Koding: Nggak Sesulit Memanen Padi!

Mendengar kata "koding" mungkin kamu langsung membayangkan hacker di film-film. Padahal, koding itu cuma seperti meracik resep digital.

Tipe KontenAnalogi KodingContoh di APHP
Website/Blog APHPMenggunakan HTML/CSS untuk menyusun tata letak (seperti menata etalase toko).Menampilkan profil produk olahan jagung lengkap dengan resep dan harga.
Video InteraktifMenggunakan tools sederhana (misal H5P atau platform pembelajaran) untuk menambahkan kuis atau tombol navigasi dalam video.Video tutorial membuat nugget ayam yang di tengahnya ada pertanyaan "Bumbu apa yang harus ditambahkan selanjutnya?"
Infografis KerenMenggunakan tools desain yang kadang memakai dasar script untuk animasi sederhana (misalnya di Figma atau Canva).Infografis tahapan pengeringan cabai yang bisa digeser-geser.

Contoh Nyata di SMKN 1 Kedawung APHP:

Siswa APHP bisa membuat landing page sederhana menggunakan platform gratis (seperti Google Sites atau WordPress dasar). Mereka bisa memamerkan produk olahan singkong cassava stick dan menyematkan video cara pembuatannya di sana. Ini adalah bentuk koding paling dasar!

2. Memanfaatkan AI: Si Asisten Editor Super Cepat

AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan itu seperti memiliki asisten chef yang sangat teliti dan cepat.

  • AI untuk Editing Video:

    • Contoh: Pakai aplikasi seperti CapCut atau inVideo. AI bisa otomatis membuat subtitle, memotong bagian hening (saat kamu lagi bingung mau ngomong apa), atau merekomendasikan backsound yang cocok untuk video promosi keripik tempe.

  • AI untuk Optimasi SEO (Search Engine Optimization):

    • Contoh: Tools AI bisa menyarankan kata kunci yang paling dicari orang saat mencari "olahan pisang crispy" atau "tips mengawetkan mangga". Ini membuat blog/videomu lebih mudah ditemukan di Google.

  • AI untuk Ide Konten:

    • Contoh: Bertanya ke AI, "Buatkan 5 ide konten TikTok tentang manfaat kulit buah naga." AI akan memberikan ide segar, jadi kamu nggak kehabisan bahan!


🛡️ Etika dan Strategi Diseminasi (Penyebaran) yang Aman dan Efektif

Konten sudah keren, sekarang saatnya disebar. Tapi ingat, menyebar konten itu seperti melempar bumerang, harus hati-hati!

1. Etika Digital: Jujur adalah Bumbu Utama

  • Klaim Produk Jujur: Jangan bilang produk olahanmu "bebas pengawet" kalau ternyata tidak. Jujur adalah etika nomor satu dalam berbisnis digital.

  • Hargai Hak Cipta: Kalau pakai musik di video promosi, pastikan itu bebas copyright atau berlisensi. Jangan asal ambil foto atau video orang lain.

  • Data Konsumen Aman: Jika kamu mengumpulkan data pembeli (nama, alamat, WA), pastikan data itu tidak bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab.

2. Strategi Diseminasi: Sebar Tapi Fokus!

  • Pilih Kanal yang Tepat:

    • Instagram/TikTok: Cocok untuk konten visual dan cepat (promosi produk yang menggugah selera, behind the scene pengolahan).

    • YouTube: Cocok untuk konten tutorial panjang (cara membuat manisan pala yang benar).

    • Blog/Website: Cocok untuk konten detail dan informasi ilmiah (manfaat kesehatan dari olahan rumput laut).

  • Call to Action (CTA) Jelas: Di akhir video, selalu beri tahu penonton, "Klik link di bio untuk pesan sekarang!" atau "Jangan lupa subscribe!"

  • Waktu Emas Posting: Cek insight media sosialmu. Kapan audiens APHP paling aktif? Posting saat jam sibuk itu.

Contoh Nyata di SMKN 1 Kedawung APHP:

Tim APHP membuat video TikTok yang menampilkan proses blanching (pemanasan singkat) untuk sayuran beku. Mereka menggunakan musik viral dan hashtag yang relevan (#APHP, #FrozenFood, #HasilPertanian). Setelah itu, mereka mengarahkan penonton untuk melihat resep lengkap dan cara pesan di blog chilldra3004.blogspot.com. Efektif dan aman!


🎯 Penutup: Jadi Produsen, Bukan Konsumen Pasif!

Literasi digital bukan lagi skill tambahan, tapi kewajiban jika kamu ingin sukses di dunia APHP. Mulai dari koding sederhana untuk landing page, pakai AI untuk bikin kontenmu lebih smooth, sampai menyebarkannya dengan etika dan strategi yang cerdas.

Kalian, anak-anak APHP, adalah masa depan pangan Indonesia. Jangan cuma jago mengolah hasil tani, tapi juga jago mengolah informasi dan teknologi!


Gimana, siap praktik?

Jangan sungkan tinggalkan komentar di bawah ini, ya! Ceritakan produk APHP apa yang akan kamu promosikan pertama kali lewat konten multimedia.

Oh iya, jangan lupa kunjungi postingan-postingan lain di blog ini. Banyak ilmu dan tips seru lainnya yang sudah menunggu kamu! Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Selasa, 18 November 2025

santai belajar berpikir komputasional: jurus rahasia anak APHP SMK N 1 kedawung sragen!

 


🧠 Santai Belajar Berpikir Komputasional: Jurus Rahasia Anak APHP SMK N 1 Kedawung Sragen! 🚀

Halo Sobat Chilldra3004!

Pernah dengar istilah Berpikir Komputasional (Computational Thinking)? Jangan khawatir, ini bukan cuma buat programmer atau anak IT, lho! Ini adalah superpower berpikir yang bisa kita pakai buat mecahin masalah sehari-hari, bahkan yang paling rumit sekalipun.

Nah, kali ini kita bakal bongkar tuntas 4 pilar utamanya, lengkap dengan contoh nyatanya di jurusan kece kita: Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) SMK Negeri 1 Kedawung Sragen!

Siap jadi pemecah masalah ulung? Yuk, kita bedah! 👇

1. 🔪 Decomposition (Pemecahan Masalah): Jurus Memotong Kue Raksasa

Bayangkan kamu disuruh makan kue raksasa sebesar meja. Mustahil, kan? Tapi kalau kue itu kamu potong-potong jadi irisan kecil, pasti habis!

Itulah Decomposition. Ini adalah kemampuan untuk memecah masalah atau sistem yang besar dan kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sederhana, dan lebih mudah diatasi.

  • Analogi Sehari-hari: Merakit lemari baru. Kamu enggak langsung bikin lemari utuh. Kamu ikutin instruksi, pasang bagian A ke B, lalu C ke D.

  • Contoh Nyata di APHP SMK N 1 Kedawung Sragen:

    • Masalah Besar: Membuat produk Nugget Ikan Lele siap jual dari nol.

    • Di-Decompose Jadi:

      1. Persiapan Bahan Baku: Memilih ikan, filleting (memisahkan daging), mencuci.

      2. Pembuatan Adonan: Menghaluskan daging, mencampur bumbu, menambahkan tepung.

      3. Pencetakan & Pengukusan: Membentuk adonan, mengukus hingga matang.

      4. Pelapisan (Coating): Membuat adonan pencelup, melapis adonan nugget dengan tepung roti (breadcrumb).

      5. Pengemasan & Pelabelan: Mengemas dalam plastik vakum, membuat label nutrisi dan tanggal kedaluwarsa.

      6. Pemasaran & Penjualan.

    Dengan dipecah, setiap kelompok atau individu bisa fokus menyelesaikan satu tahapan dengan hasil maksimal, tanpa pusing memikirkan keseluruhan proses!


2. ✨ Pattern Recognition (Pengenalan Pola): Jurus Detektif Handal

Pola itu ibarat petunjuk rahasia. Kalau kamu bisa melihat pola di satu masalah, kamu bisa menggunakan solusi yang sama untuk masalah lain yang mirip.

Pattern Recognition adalah kemampuan untuk mengidentifikasi kesamaan, tren, atau keteraturan dalam data atau masalah yang berbeda. Ini membantu kita memprediksi dan mempercepat solusi.

  • Analogi Sehari-hari: Saat kamu mengerjakan soal matematika. Kalau kamu tahu rumus untuk satu jenis soal, kamu enggak perlu mencari solusi dari awal lagi untuk soal serupa.

  • Contoh Nyata di APHP SMK N 1 Kedawung Sragen:

    • Masalah: Mengapa kualitas keripik singkong sering tidak konsisten (kadang terlalu gosong, kadang berminyak)?

    • Pola yang Dikenali:

      • Pola Gosong: Terjadi ketika suhu penggorengan di atas $180^\circ \text{C}$.

      • Pola Berminyak: Terjadi ketika keripik diangkat terlalu cepat sebelum kadar airnya ideal.

      • Pola Bumbu Kurang Merata: Selalu terjadi saat penambahan bumbu instan dilakukan saat keripik sudah dingin.

    • Solusi: Menetapkan standar operasional (SOP) yang ketat: suhu penggorengan $170^\circ \text{C}$, waktu rendam minyak panas 3 menit, dan penambahan bumbu saat keripik masih hangat. Solusi ini juga bisa diterapkan saat membuat keripik pisang atau ubi.


3. 🎯 Abstraction (Abstraksi): Jurus Fokus pada Inti Masalah

Ketika kamu mau naik motor, kamu enggak perlu tahu detail rumit cara kerja mesin 4 tak, rasio kompresi, atau sistem injeksi bahan bakar. Kamu cuma perlu tahu cara menghidupkan, menggas, dan mengerem.

Abstraction adalah kemampuan untuk mengabaikan detail yang tidak relevan dan hanya fokus pada informasi yang paling penting dan esensial untuk memecahkan masalah.

  • Analogi Sehari-hari: Peta. Peta jalan menyederhanakan dunia nyata (mengabaikan warna cat rumah, jenis pohon) dan hanya menampilkan yang penting: jalan, sungai, dan bangunan utama.

  • Contoh Nyata di APHP SMK N 1 Kedawung Sragen:

    • Masalah: Merancang proses produksi Selai Nanas yang efisien.

    • Fokus (Abstraksi):

      • Detail Penting (Inti Masalah): Kadar gula yang ideal, pH keasaman, dan suhu/waktu pemasakan agar tekstur kental.

      • Detail Tidak Relevan yang Diabaikan: Warna nanas (asalkan matang), merek kompor yang digunakan, atau bentuk pisau saat mengupas.

    • Hasil: Model proses (diagram alir) hanya mencantumkan langkah krusial: pengupasan $\rightarrow$ penghancuran $\rightarrow$ penambahan gula & pektin $\rightarrow$ pemasakan pada suhu X selama Y menit. Semua hal lain adalah detail implementasi.


4. 📝 Algorithm Design (Desain Algoritma): Jurus Bikin Resep Sukses

Setelah semua masalah dipecah, polanya ketemu, dan detail yang enggak penting diabaikan, saatnya kita bikin panduan langkah demi langkah yang jelas. Ini namanya Algorithm Design.

Algorithm Design adalah proses mengembangkan urutan langkah-langkah yang terperinci (seperti resep) untuk mencapai solusi. Algoritma harus jelas, berurutan, dan menghasilkan solusi yang benar setiap kali dijalankan.

  • Analogi Sehari-hari: Resep Masakan! Resep adalah algoritma. Jika kamu ikuti langkah 1 sampai 10 dengan benar, hasilnya pasti hidangan yang enak.

  • Contoh Nyata di APHP SMK N 1 Kedawung Sragen:

    • Masalah: Memastikan proses fermentasi Tempe Kedelai selalu berhasil dan matang dalam waktu 24 jam.

    • Desain Algoritma (Resep Tempe Sukses):

      1. START

      2. Langkah Persiapan: Cuci Kedelai.

      3. Langkah Perebusan: Rebus hingga lunak (2 jam).

      4. Langkah Pengupasan: Kupas kulit ari kedelai.

      5. Langkah Pendinginan: Keringkan/angin-anginkan hingga suhu ruang ($30^\circ \text{C}$). (Ini crucial, harus dingin!)

      6. Langkah Inokulasi: Taburkan Ragi Tempe (sesuai takaran).

      7. Langkah Pengemasan: Bungkus rapat dalam plastik/daun.

      8. Langkah Inkubasi: Diamkan pada suhu ruang selama $20-24$ jam.

      9. Pengecekan: Jika sudah tertutup miselium putih, STOP (Tempe Matang). Jika belum, kembali ke langkah 8 (Ulangi inkubasi 2 jam).

  • Shutterstock
Algoritma ini memastikan siapapun, bahkan yang baru pertama kali bikin, bisa sukses asalkan mengikuti langkah-langkahnya!

💡 Penutup: Jadilah Thinker Sejati!

Gimana, Sobat Chilldra3004? Ternyata Berpikir Komputasional itu gampang dan asyik, kan? Ini adalah skill yang membuat anak-anak APHP SMK N 1 Kedawung Sragen enggak cuma jago praktek, tapi juga jago mikir, sistematis, dan inovatif!

Mulai sekarang, coba deh terapkan 4 jurus ini saat kamu menghadapi masalah, baik itu di lab pengolahan, di rumah, atau di sekolah.

Yuk, berbagi pengalaman!

  • Pernahkah kamu tanpa sadar menggunakan salah satu jurus di atas?

  • Apa contoh lain Decomposition yang kamu lakukan di Jurusan APHP?

Tulis di kolom komentar di bawah ya! Jangan lupa juga cek postingan keren lainnya di blog ini. Sampai jumpa di artikel berikutnya! 👋

Rabu, 22 Oktober 2025

Ngoding Nggak Perlu Pusing! Belajar Pseudocode ala Anak APHP SMK N 1 Kedawung



 Ngoding Nggak Perlu Pusing! Belajar Pseudocode ala Anak APHP SMK N 1 Kedawung


Halo, cuy! Selamat datang kembali di blog chilldra3004.blogspot.com. Apa kabar nih, anak-anak SMK Negeri 1 Kedawung, khususnya kalian yang dari jurusan keren, APHP (Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian)?

Pernah nggak sih kalian dapet tugas bikin program komputer sederhana? Mungkin buat ngitung stok barang, nentuin kualitas produk, atau sekadar ngitung harga jual. Terus, pas mau mulai ngoding (nulis kode program), tiba-tiba kepala rasanya ngebul. Bingung mau nulis apa dulu.

"Ini pakai if atau for ya?"

"Gimana cara bilang 'masukkan data'?"

"Titik komanya di mana nih?!"

Tenang, tenang. Sebelum kamu menyentuh bahasa pemrograman yang ribet kayak Python, Java, atau C++, ada satu senjata rahasia yang wajib kamu kuasai dulu. Namanya: Pseudocode.

Di artikel ini, kita bakal bedah tuntas apa itu pseudocode, kenapa ini penting banget, dan (yang paling seru) kita bakal lihat contoh-contohnya pakai kasus sehari-hari anak APHP Kedawung. Siap?

Apa Sih Pseudocode Itu?

Gampangnya, Pseudocode itu artinya "kode palsu" atau "kode bohong-bohongan".

Ini adalah cara kita nulis rencana atau rancangan program pakai bahasa manusia (kayak bahasa Indonesia atau Inggris), tapi strukturnya niru-niru bahasa komputer.

Analogi Resep Masakan ala APHP:

Anggaplah kamu mau bikin produk unggulan: "Keripik Pisang Coklat Lumer APHP Kedawung".

  • Ide di Kepala Kamu: "Oke, mau bikin keripik pisang." (Ini idenya).

  • Pseudocode (Resepnya):

    1. Siapkan pisang, kupas, iris tipis.

    2. Siapkan adonan coklat.

    3. Goreng pisang sampai kering.

    4. JIKA pisang sudah dingin, MAKA celupkan ke coklat.

    5. SELAIN ITU (jika masih panas), tunggu dulu.

    6. Kemas keripik.

  • Kode Program (SOP di Lab): Ini adalah instruksi yang super detail di lab, lengkap dengan gramasi, suhu minyak, durasi goreng, sampai merk plastiknya. (Contoh: goreng(pisang, suhu: 170 C, durasi: 3 menit)).

Pseudocode itu adalah resepnya. Jelas, urut, dan bisa dimengerti siapa aja, bahkan sama temen kamu yang nggak jago ngoding. Tujuannya adalah fokus ke ALUR LOGIKA-nya dulu, bukan pusing sama aturan-aturan bahasa komputer (yang sering disebut syntax).

Kenapa Harus Repot Pakai Pseudocode?

"Kenapa nggak langsung ngoding aja, Bang?"

Eits, jangan salah. Kayak bikin produk APHP, kalau nggak pakai resep atau SOP, hasilnya pasti berantakan. Ini gunanya pseudocode:

  1. Fokus ke Logika, Bukan Aturan: Kamu bisa mikirin "gimana cara kerjanya" tanpa harus khawatir salah nulis titik koma (;) atau kurung kurawal ({}).

  2. Gampang Dibaca: Guru kamu, temen kamu, atau bahkan kamu sendiri sebulan lagi, bakal gampang ngerti alur program yang kamu buat.

  3. Lebih Cepat Nemu Salah (Debugging): Kalau alur resepnya aja udah salah (misalnya, nyelupin pisang ke coklat sebelum digoreng), kamu bisa perbaiki di kertas dulu. Jauh lebih hemat waktu daripada udah terlanjur ngoding 100 baris.

  4. Gampang Diterjemahin: Resep (pseudocode) yang udah jadi, mau kamu "masak" pakai bahasa Python, Java, atau Pascal, gampang banget! Tinggal ikutin alurnya.


Contoh Pseudocode "Dekat Komputer" ala APHP Kedawung

Nah, "dekat komputer" maksudnya kita pakai kata-kata kunci yang umum di dunia programming, kayak MULAI, BACA (input), CETAK (output), JIKA...MAKA...SELAIN ITU... (if...then...else...), UNTUK (for), dan SELESAI.

Kita ambil 3 contoh kasus di lab APHP SMK N 1 Kedawung.

Contoh 1: Program QC (Quality Control) Mangga

Di APHP, pasti ada proses sortir, kan? Kita mau bikin program sederhana untuk nentuin mangga ini masuk Grade A atau Grade B.

  • Studi Kasus: Mangga dianggap Grade A jika beratnya di atas 300 gram DAN warnanya 'Kuning'. Sisanya Grade B.

  • Pseudocode-nya:

MULAI

  // 1. Minta data mangga dari operator
  CETAK "Masukkan berat mangga (gram): "
  BACA berat_mangga
  CETAK "Masukkan warna mangga (Kuning/Hijau): "
  BACA warna_mangga

  // 2. Proses pengecekan logika (IF...THEN...ELSE...)
  JIKA (berat_mangga > 300) DAN (warna_mangga == 'Kuning') MAKA
    CETAK "Kualitas: Grade A"
  SELAIN ITU
    CETAK "Kualitas: Grade B"
  AKHIR JIKA

SELESAI
  • Penjelasan:

    • BACA itu artinya program menerima input dari user.

    • CETAK itu artinya program menampilkan sesuatu ke layar.

    • JIKA...MAKA...SELAIN ITU... adalah inti logikanya. Ini persis kayak kamu ngomong, "Pak/Bu, jika mangganya berat dan kuning, maka masukkan keranjang A. Selain itu, masukkan keranjang B." Gampang, kan?


Contoh 2: Program Cek Stok Bahan Baku Jus Jambu

Kamu ditugasin jaga gudang bahan baku unit produksi. Kamu harus bikin program yang ngasih peringatan kalau stok mau habis.

  • Studi Kasus: Program harus cek stok jambu dan stok gula. Jika salah satu (atau keduanya) di bawah 5 kg, program harus kasih peringatan "Segera Belanja!".

  • Pseudocode-nya:

MULAI

  // 1. Minta data stok saat ini
  CETAK "Masukkan stok jambu (kg): "
  BACA stok_jambu
  CETAK "Masukkan stok gula (kg): "
  BACA stok_gula

  // 2. Proses pengecekan stok (Logika OR)
  JIKA (stok_jambu < 5) ATAU (stok_gula < 5) MAKA
    CETAK "PERINGATAN: Stok menipis!"
    CETAK "Segera Belanja Bahan Baku!"
  SELAIN ITU
    CETAK "Stok aman. Produksi bisa berjalan."
  AKHIR JIKA

SELESAI
  • Penjelasan:

    • Di sini kita pakai ATAU (dalam coding biasanya OR atau ||). Artinya, asal salah satu syaratnya terpenuhi (jambu < 5 atau gula < 5), maka peringatannya akan muncul. Ini penting buat manajemen stok.


Contoh 3: Program Hitung Harga Jual Keripik Singkong

Anak APHP nggak cuma produksi, tapi juga jualan. Kita bikin program kasir sederhana.

  • Studi Kasus: Harga keripik singkong per bungkus Rp 7.000. Jika pelanggan beli di atas 10 bungkus, dia dapat diskon 10% dari total harga.

  • Pseudocode-nya:

MULAI

  // 1. Tentukan harga (ini namanya konstanta)
  SET harga_satuan = 7000

  // 2. Minta data pembelian
  CETAK "Masukkan jumlah keripik yang dibeli: "
  BACA jumlah_beli

  // 3. Hitung total harga awal
  total_harga = harga_satuan * jumlah_beli

  // 4. Cek apakah dapat diskon
  JIKA (jumlah_beli > 10) MAKA
    diskon = 0.10 * total_harga
    total_bayar = total_harga - diskon
    CETAK "Selamat! Anda dapat diskon 10%!"
  SELAIN ITU
    // Jika tidak dapat diskon, total bayarnya sama dengan total harga
    total_bayar = total_harga
  AKHIR JIKA

  // 5. Tampilkan hasil akhir
  CETAK "Total Harga: Rp ", total_harga
  CETAK "Total yang Harus Dibayar: Rp ", total_bayar

SELESAI
  • Penjelasan:

    • SET dipakai untuk menetapkan nilai sebuah variabel (kayak nentuin harga di awal).

    • Lihat, di sini ada proses hitungan (matematika) dan juga logika IF. Ini udah cikal bakal program kasir yang lumayan canggih!

Kesimpulan

Gimana? Ternyata ngerancang program itu nggak serumit yang dibayangkan, kan?

Pseudocode adalah jembatan super penting antara ide di kepala kamu dan kode program yang njelimet. Buat anak APHP SMK N 1 Kedawung, logika berpikir urut yang kamu pakai buat bikin SOP produksi, ngontrol kualitas bahan, sampai ngitung harga jual, itu SAMA PERSIS dengan logika yang dipakai di pseudocode.

Jadi, sebelum pusing mikirin titik koma, biasakan dulu bikin "resep"-nya pakai pseudocode. Dijamin, proses ngoding kamu bakal jauh lebih lancar dan minim eror!


Gimana pendapat kamu?

Punya contoh kasus lain di jurusan APHP yang bisa dibikinin pseudocode-nya? Mungkin program nentuin masa kadaluwarsa? Atau program ngitung nutrisi?

Yuk, drop ide kamu di kolom komentar di bawah! 👇

Jangan lupa juga buat ubek-ubek postingan lain di blog chilldra3004.blogspot.com ini, siapa tahu nemu artikel seru lainnya. Terima kasih sudah mampir, salam produktif!

🚀 Melek Digital, Panen Cuan! Panduan APHP Ciptakan Konten Multimedia Keren

  🚀 Melek Digital, Panen Cuan! Panduan APHP Ciptakan Konten Multimedia Keren Halo, sobat chilldra3004.blogspot.com ! Apa kabar? Di era serb...